Sebagai seorang Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto disebut sudah tak lagi ditolak untuk masuk ke wilayah Amerika Serikat.
Dengan demikian, Ketum Gerindra akan terbang ke Negeri Paman Sam dalam waktu dekat.
Waketum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menegaskan Prabowo tak lagi ditolak oleh AS. Ini terbukti karena pihak AS kini melakukan pendekatan ke mantan Danjen Kopassus itu.
“Ini aja dari Kedutaan Amerika sudah datang berkunjung, sudah bertemu ke Pak Prabowo dan juga ada beberapa undangan-undangan dari Amerika,” ujar Dasco saat dimintai konfirmasi, Senin (28/10/2019).
Prabowo pernah dilarang masuk ke Amerika Serikat pada 2000. Peristiwa itu terjadi saat Prabowo hendak menghadiri upacara kelulusan putranya di salah satu universitas di Boston, AS. Tak jelas alasan AS melarang Prabowo masuk ke negaranya.
“Nggak ada (alasan dari AS), (disampaikan) belum bisa (masuk) aja gitu. Nggak ada alasan,” tegas Dasco.
Menurut artikel yang ditulis New York Times pada Maret 2014, AS sempat khawatir akan stabilitas Indonesia pasca-jatuhnya Soeharto. AS menjauhkan diri dari tokoh-tokoh yang dekat dengan Soeharto, termasuk Prabowo.
Seperti diketahui, Prabowo merupakan mantan menantu Soeharto yang memiliki
peran di era Orde Baru.
Departemen Luar Negeri AS menolak visa Prabowo
pada 2000 tanpa menjelaskan alasannya mengapa. Saat itu, Prabowo berencana
menghadiri kelulusan putranya yang berkuliah di Boston, AS.
Namun, setelah nama Prabowo kian besar di dunia politik Indonesia, duta besar AS untuk Indonesia diketahui berturut-turut memberikan keleluasaan untuk Ketum Gerindra tersebut.
Hal itu terbukti dengan dibukanya
akses bagi saudara laki-laki Prabowo, Hashim Djojohadikusumo yang melakukan
beberapa kali perjalanan ke Washington untuk berdialog dalam kapasitasnya
sebagai pengusaha.
Dasco memastikan kini kondisi telah berubah.
Sang ketum sudah bisa terbang kembali ke Amerika Serikat, mengingat saat ini
Prabowo juga merupakan pejabat penting di Indonesia.
“Saya pikir apa pun itu terjadi dulu,
ketika Pak Prabowo menjadi menhan, itu dianggap nggak ada aja,” ucap Dasco.
“Karena memang sudah harus menjalankan
tugas-tugas negara dan mau tidak mau harus berhubungan dengan negara-negara
seperti AS yang pernah melarang kunjungan ke sana,” sambung Wakil Ketua
DPR itu.
Kita
berharap, dengan kunjungan Menhan ke Negeri Paman Sam akan membawa angin segar
untuk perkembangan pertahanan dan perekonomian Indonesia (bs/syakhruddin)