Rekan dan sahabat Tagana di Papua, diharapkan dukungan dan partisipasinya, untuk ikut serta dalam upaya pencarian helikopter MI-17 milik TNI-AD, yang hilang kontak sekitar pukul 11.45 WIT di wilayah Oksibil, Provinsi Papua, upaya masih terus dilakukan hingga pada Jumat (28/06) petang.
“Masih dilakukan pemantauan dan pencarian. Kita umumkan ke masyarakat di sekitar Oksibil, apakah ada yang melihat helikopter terbang tidak normal,” kata Kapendam Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi.
Helikopter yang membawa 12 orang, tujuh orang kru dan lima orang personel Satgas Yonif 725/Wrg, yang akan melaksanakan pergantian pos di perbatasan Indonesia dan PNG, dinyatakan hilang kontak sekitar pukul 11.45 WIT.
“Dilaporkan, heli itu hilang kontak saat dalam penerbangan dari Oksibil menuju Sentani, sekitar tujuh menit setelah terbang pada ketinggian 7,800 meter,” ungkapnya.
Pihak TNI juga melakukan koordinasi dengan Basarnas Papua dan otoritas sejumlah bandar udara, pada rute penerbangan helikopter tersebut untuk mencari keberadaan helikopter.
“Kita sudah mengerahkan satuan kewilayahan untuk memantau, mencari informasi, siapa tahu ada masyarakat yang memonitor,” ungkapnya.
Lebih lanjut Muhammad Aidi mengatakan, kawasan Oksibil serta kawasan pegunungan Papua lainnya masuk kategori “ekstrem”.
“Cuaca setiap saat bisa berubah, dan (posisi hilang kontak heli MI-17) ini ketinggiannya di atas 7.000 meter DPL (dari permukaan laut),” jelasnya.
Menurutnya, sudah terjadi beberapa kali kecelakaan pesawat di kawasan Oksibil. “Termasuk jatuhnya pesawat Trigana pada 2014,” ujar Aidi.
Adapun nama kru yang di pesawat yaitu Kapten CPN Aris (pilot), Kapten CPN Bambang (kopilot), Lettu CPN Ahwar , Serka Suriyatna, Serda Dita, Praka Dwipurnomo dan Pratu Asharul.
Dilaporkan, sebelum hilang kontak dengan tower, Pilot helikopter MI 17 milik TNI-AD sempat mengucapkan “terima kasih” yang disampaikan sekitar pukul 11.49 WIT.
Dari laporan yang diterima, helikopter itu terbang dari Oksibil, Jumat (28/6) pukul 11.44 WIT. Sekitar pukul 11.48 WIT heli melakukan kontak ke tower untuk memberitahukan akan naik ke 7.800 feet, 6 notical mille ke utara.
“Sekitar pukul 11.48 WIT, pilot mengucapkan terima kasih dan sejak itu tidak ada lagi komunikasi,” kata Ayomi yang dihubungi di Papua.
Ditengah upaya pencarian, muncul pemberitaan bahwa helikopter hilang kontak dan mendarat darurat, “Ternyata itu adalah Hoaks”
Berita tersebut langsung dibantah Wakapendam XVII/Cendrawasih, Letkol Inf Dax Sianturi yang menegaskan, hingga saat ini (Pukul 21.00 Wit) Heli masih dinyatakan hilang (belum ditemukan), dan informasi ini telah diedarkan melalui kepada masyarakat Indonesia (bs/syakhruddin)