Dewan Pimpinan Pusat IMMIM Sulawesi Selatan, bekerjasama dengan Pemerintah Kota Makassar, melaksanakan kegiatan “Pembinaan Muballigh dalam rangka stabilitas nasional, bertempat di Gedung Islamic Center Immim Jalan Jenderal Sudirman No. 33 Makassar, Kamis (21/2-2019).
Tiga narasumber yang dihadirkan pada kegiatan tersebut, masing-masing, Prof. H Hamdan Yohannis, MA, Pd,D Guru Besar Sosiologi menjabat Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Pemateri kedua, DR Dolly Indra, S.Kom,M.M.Si Fakultas Ilmu Komputer, Sistem Informasi Bidang Computer Vision, Universitas Islam Negeri Makassar dan
Pembicara ketiga, Kanit Tim Cyber Crime Polda Sulsel dihadiri para muballigh dan pengurus masjid se-Kota Makassar.
Hamdan Yuhannis dalam paparannya mengatakan, mengapa hoaks masuk masjid ??? ujarnya mengawali paparannnya.
Hal ini disebabkan beberapa faktor, diantaranya, fenomena dakwah di masjid dan penjajahan kognitif, persinggungan dunia teks yang tidak aktual,
Ditariknya masyarakat dalam dunia asing yang terpisah dari problematikanya, dengan potret sosial meskipun teramat mengesankan, namun dakwah selalu menggurui dan menolog.
Lebih lanjut ditegaskan, mengapa hoaks masuk masjid, karena para jamaah bawa HP dan internet masuk masjid, hoaks berkembang dalam kesenyapan dan masalah agama menjadi issue utama
Hoaks dapat melakukan pembunuhan karakter, alat pemenangan rivalitas publik dan pemenuhan kepentingan sepihak, tutur Yuhannis
Sementara DR Dolly menampilkan paparannya yang intinya menerangkan bahwa dewasa ini, dengan kemajuan tehnologi informasi, orang dengan mudah menyebarkan berita, dengan menggunakan media sosial, misalnya faceboook, twitter , dll`
Permasalahannya kemudian, apakah itu berita tersebut adalah fakta atakah hoaks, disini diperlukan kemampuan para muballig dan pengurus masjid untuk memfilternya.
Apalagi Indonesia dikenal sebagai negera kelima yang paling cerewet dalam berkomunikasi. Sementara dari pihak Polda Sulsel, menampilkan tentang langkah-langkah penanganan hoaks dalam wilayah kerjanya.
Hadir pada kesempatan tersebut, Ketua Umum Immim,Prof Dr H Achmad M. Sewang, MA didampingi pengurus harian serta Ketua Yasdic Immim dan jajaran Kesra Pemkot Makassar.
Pelaksanaan acara berlangsung lancar dan kegiatan berakhir menjelang sholat dhuhur, dilanjutkan dengan penyerahan paket kepada para peserta yang hadir dalam pertemuan.
Adapun simpulan pertemuan yang dipandu moderator Ir Hj Nur Fajrih, M.Pd Ketua Forum Komunikasi Tokoh Agama Perempuan mengatakan, para mubalig dan pengurus masjid, sependapat untuk mengurangi hoaks masuk masjid.
Sebagaimana ditegaskan Ketua DPP Immim, bahwa untuk menjaga stabilitas yang berhubungan dengan hoaks, Karena Islam berbeda dengan agama lain.
Membicarakan politik praktis, membahas politik dan langsung menunjuk orangnya, sedapat mungkin di hindari dalam masjid, akan tetapi membahas mengenai cici-ciri pemimpin terbaik menurut al-quran , maka itu sah-sah saja, katanya.