Kata orang “Banyak jalan menuju Roma” atau kalau mau diplesetkan “Banyak jalan menuju Bone”. Kali ini ceritera tentang keluarga yang menjadi penjual kue di tanah rantau (Bone).
Kalau saya kembali mwngingat masa awal perjuangan di perantauan di Tanah Grogot Kabupaten Pasir Kalimantan Timur, bahkan jauh lebih keras. Jauh dari sanak family, harus berjuang berdua, cari duit untuk menambah gaji.
Tuhan Maha Pengasih, usaha jualan koran, sewakan buku komik, buat foto, laminating dan menjadi koresponden harian lokal, membuatku banyak pendapatan dan merupakan calon pegawai negeri (PNS) pertama yang berhasil menyicil sepeda motor Honda 70 warna merah.
Intinya, siapa yang kerja keras dan beribadah dengan tekun, Insya Allah, kami akan jamin kehidupannya.
Dalam Al-Quran dikatakan, “Andaikata seluruh penduduk negeri ini, yakin dan percaya pada-KU, dengan menjalankan sholat tepat waktu, maka akan kumunculkan rezekinya dari sumber yang tidak pernah di duga-duga”
Karena itu, mari ber-tawakkal, tetap berusaha (optimis) dan senantiasa sujud kepada-Nya.
Mencari harga open yang bernilai Rp 5 juta dan harus panjar rumah Rp 10 juta, jangan khawatir dan tetap optimis, sebagai perangsang usaha, Bank dunia bantu dan tak perlu cicilan.
Sebagai pembangkit semangat Rp 2 juta rupiah. Dengan demikian tiga sasaran bantuan, semuanya sudah menikmati masing Rp 2 juta dari Bank Dunia, Alhamdulillah.
Sekarang, mari kita singsingkan lengan baju, tetap optimis dengan tidak melupakan senantiasa sujud kepada-Nya, jangan karena KUE kita lupa sholat. Bila tiba waktunya, ayo segera sholat dan tinggalkan dunia. Kata orang “Dunia ji ini, ayo mari sholat subuh.
(Sebuah renungan), mari ki diii – Minggu 10 Feb 2019