Dekan FDK Prof DR Abd Rasyid Masri, S.Ag, M.Pd, M.Si, MM hanya geleng-geleng kepala menyaksikan kaca-kaca jendela Perpustakaan dan ruang Lecture Theater (LT) pada bagian utara yang berbatasan dengan Fakultas Syariah dan Hukum, hancur diserang batu oleh mahasiswa, di saat keluarga besar FDK sedang melakukan sholat dhuhur, di Masjid Nur Rasyid, Selasa (23/10).
Sejumlah mobil dan sepeda motor milik dosen dan mahasiswa yang terparkir di bagian utara, rusak karena lemparan batu. Demikian halnya dengan Mobil Pak Ujas yang di parkir di halaman fakultas, menjadi sasaran lemparan batu mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum.
Beberapa kali petugas Polsek Somba Opu, melepaskan tembakan peringatan, namun tidak digubris oleh kedua kerumunan mahasiswa yang sedang berperang batu.
Suasana sedikit reda, ketika Kapolsek Somba Opu mengarahkan kerumunan mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum, untuk mundur kesektor utara dan mahasiswa FDK Jurusan jurnalistik mundur ke sektor selatan.
Dalam kondisi jeda, para pejabat di lingkungan FDK, melihat-lihat kaca ruangan yang menjadi sasaran lemparan batu, sebagai balasan atas insiden yang berlangsung sehari sebelumnya.
Dimana mahasiswa FDK melempari mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum hingga tak sadarkan diri, karena dipicu dengan insiden pertandingan futsal dan saling ejek, saat berlangsungnya pertandingan futsal digagas Fakultas Saintek.
Berselang beberapa lama, para mahasiswa cewe kembali berlarian memasuki ruangan karena penyerangan batu dari Fakultas Syariah dan Hukum, kembali menhujani gazebo dan tempat berkumpulnya mahasiswa FDK jurusan Jurnalistik.
Sasarannya pun berubah-ubah tergantung dimana kerumunan penyerang berkumpul, kadang berlari ke kawasan asrama, di belakang Masjid Nur Rasyid atau sekali bergeser ke kiri, di sektor tanah lapang dan menjadi tontonan gratis dari fakultas lainnya.
Kajur Jurnalistik Alamsyah saat dimintai konfirmasinya mengatakan, sesungguhnya para pelaku perkelahian sehari sebelumnya sudah berdamai.
Kedua belah pihak, sebenarnya sudah sepakat damai di ruang rektorat, namun alangkah kagetnya, begitu tiba di kampus FDK, menyaksikan kaca-kaca jendela sudah berserakan, FDK mengalami kerugian yang cukup parah.
Pihak keamanan kampus, segera kontak Polres Gowa dan menurunkan kendaraan taktis Sabhara untuk mengamankan kampus yang berjuluk “Kampus Bermartabat”
Wadek II FDK mengajukan permintaan agar mahasiswa FDK dan Fak Syariah dan Hukum sebaiknya diliburkan sampai situasi terkendali, tuturnya.
Sebagai tindak lanjut dari peristiwa tawuran antar dua fakultas yang bertetangga, Rektor UIN, Prof. Dr H. Pababari meliburkan mahasiswa selama tiga hari dan akan kembali aktif pada hari Senin 29 Oktober 2018 .
Kepada para pimpinan fakultas, Lembaga UPT dan para dosen serta karyawan, diharapkan untuk bersama-sama terlibat dalam pencegahan dan pendekatan persesuasif terhadap mahasiswa punya potensi atau kekhawatiran terhadap timbulnya tawuran yang berkelanjutan.