Setelah berulang kali ke Mol Mari Makassar untuk melakukan kegiatan donor darah, akan tetapi selalu saja ada kendala. Pada kunjungan pertama dan kedua, tidak boleh melaksanakan donor, karena menurut dokter tensi penulis mencapai 160/90.
Penulis pulang dan melakukan kegiatan diet dan berolah raga. Selanjutnya mengukur tensi melalui Puskemas Jongaya, catatan medis menunjukkan, ukuran tensi terbaca 140/90, artinya layak untuk melakukan donor. Penulis lalu mengnjungi unit transfusi darah yang ada di Lantai III Mol Ratu Indah Makassar.
Tiba disana dengan tergesa-gesa menuju Lantai III, “Mohon maaf, tidak bisa melakukan kegiatan transfusi, karena perangkat kulkas untuk menyimpan darah mengalami kerusakan.
Akhirnya kami gagal lagi untuk melakukan donor darah yang ke-48 kalinya. Penulis kembali ke rumah dan melakukan aktifitas mencuci si Putih supaya terlihat kinclong.
Senin 22 Oktober 2018, kembali mencoba peruntungan, dengan mengunjungi Unit Transfusi Darah milik PMI yang berkantor di Jalan Kandea Makassar. Setelah dilakukan pengisian formulir, lalu melaksanakan penimbangan dengan berat 82 kg.
Selanjutnya memasuki ruang dokter dan melakukan pemeriksaan tensi, catatan dokter menunjukkan 160/90 dan menurut dokter, Penulis layak untuk melakukan donor yang ke-48 kali.
“Kepada petugas saya bertanya, kenapa kalau di Mol Mari, dokternya tidak berani melakukan pengambilan darah kalau tensinya 160/90.” itu tergantung keberanian dan pengalaman lapang dari dokter yang memeriksanya.
UsaI pelaksanaan donor di ruangan dalam, kami dipersilakan memasuki ruangan dapur untuk menikmati suguhan konsumsi yang disiapkan pihak Palang Merah Indonesia Cabang Makassar.
“Terima kasih PMI Cabang Makassar. Anda telah melakukan kegiatan pengambilan darah untuk mendukung korban Palu dan kami menjadi sehat wal afiat, amin ya rabbal alamien.