Suasana di ruang kerja pangkas rambut Madura di Jalan Cendrawasih, tepatnya di depan Kampus APDN dahulu, atau warga lebih mengenalnya dengan nama disamping PHB.
Disini kami antri untuk dicukur, karena berada di urutan kedua, maka penulis memanfaatkan untuk menulis melalui catatan mobile menggunakan sarana yg terdia di hape xiomi.
Manajemen Tukang Cukur, demikian biasa kita dengar dalam pembahasan kepemimpinan di bangku perkuliahan atau pada pelatihan manajemen.
Disini, juru cukur atau tukang cukur mempersilakan duduk di kursi cukur, kemudian mengoperasikan alat cukur dengan lincah, memotong kumis dan janggut, cambang juga dibenahi, lalu dibersihkan dengan memakai karet busa.
Sampai disini tugas selesai, dan selanjutnya tukang cukur menerima upah dari penulis sebesar Rp 20 ribu rupiah.
Dengan demikian mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga menerima hasil jerih payah (manfaat) semua dikerjakan oleh satu orang, itulah yang kadang diplesetkan orang menjadi manajemen tukang cukur.
Tapi yang pasti, hari ini, Jumat 3 Agustus 2018 penulis telah dipangkas rambutnya di Pangkas Rambut Madura Jalan Cendrawasih Makassar, dengan demikian siap ke Kampus Bermartabat dengan wajah baru dan cukur baru tentunya,salamaki.