Hari ini, Rabu 16 Mei 2018, merupakan hari terakhir bulan Sya’ban 1438 H. Sebentar malam, umat Islam dunia, akan melaksanakan tarwih malam pertama, di masjid-masjid di seluruh persada nusantara.
Penulis juga sudah mempersiapkan diri, dengan bercukur rapih, membersihkan motor yang biasa kusapa “Si Putih” memotong kuku dan selanjutnya mempersiapkan “Al-quranulkariem” yang merupakan bacaan wajib setiap harinya, diluar Harian Fajar dan Harian Radar Makassar, yang merupakan koran langganan setiap harinya.
Ada suasana haru menyelimuti perasaan tak kalah membonceng isteri menuju Jalan Bacan untuk berbelanja keperluan Ramadan 1439 H. Tiba-tiba saja teringat Herman, anak kemenakan yang merantau ke Kalimantan.
Mungkin karena suasana batin yang mempengaruhi alam fikir, terlebih menjelang ramadan sempat ziarah kubur ke pusara kedua orang tua dan kuburan ibundanya Herman yang tak lain adalah Nurtia Dg Sanga, adik kandung Penulis.
Tulisan lepas ini, merupakan jeritan perasaan batin yang ditulis dalam suasana penuh rasa haru, rindu bercampur gembira menyambut 1 Ramadan 1439 H.
Seusai lebaran nanti, akan melakukan sebuah hajatan besar, berupakan perkawinan anak ketiga, Tri Puspita Sari Binti H.Syakhruddin.DN dengan Paramudya Fitransyah Bin Mujito Parape, yang insya Allah akan dilaksanakan, Sabtu 07-07-2018 dan resepsi pernikahan berlangsung Rabu, 10 Juli 2018, di IMMIM Makassar, Jalan Sam Ratulangi Makassar.
Sementara itu, persiapan pembuatan undangan perkawinan sudah seharusnya di garap selama bulan Ramadan 1439 H dan selanjutnya akan disebarluaskan seusai bulan suci ramadan 1439 H sembari bersilaturahmi kepada sanak famili, salamaki (syakhruddin/081 2424 5938)