Makassar dilanda hujan lebat, Rabu 14 Maret 2018, pada saat yang sama, air laut sedang naik (rob), akibatnya saluran air dalam kota tak mampu mengalirkan air, dampaknya terjadi genangan dimana-mana.
Sepanjang jalur A.P.Pettarani, mulai dari flyover hingga ke Jalan St. Alauddin, genangan air mencapai hingga betis, akibatnya lalu lintas menjadi lumpuh hingga beberapa jam.
Jalan Pettarani yang merupakan jalur lalu lintas yang padat, berdampak pula ke Jalur Hertasning dan sekitar rumah jabatan Wakil Gubernur Sulsel.
Sebuah taksi terpaksa di dorong oleh anak-anak yang sedang bermain di lokasi banjir, karena mesin mobilnya mati, setelah nekad menerjang air banjir.
Sementara di beberapa kawasan di Kabupaten Gowa yang menjadi langganan banjir, seperti Kampung Parang Mallengu Desa Panakkukang, Kec. Pallangga, Kab.Gowa.
Daeng Nya’la salah seorang warga Parang Mallengu, menelpon pengurus Kampung Siaga Bencana (KSB) selanjutnya pihak KSB menghubungi Dinas Sosial Kabupaten Gowa.
Sementara itu, Jumriati di Parang Mallengu mengatakan, banjir kali ini merupakan fenomena supermoon menyebabkan terjadinya peningkatan pasang air laut maksimum yang dapat menyebabkan terjadinya banjir rob (genangan air laut di daratan) di wilayah pesisir, tuturnya.
Pihak Dinsos yang menerima laporan, segera menurunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) perahu karet dan tim terpadu Tagana Gowa dan Provinsi.
Hadir di lokasi bencana, Kepala Bidang Linjamsos Prov. Sulsel, Kepala Seksi Pelayanan Sosial Korban Bencana Alam (KBA) Muhamad Hasbi Daeng Beta, bersama jajaran Dinas Sosial Kab. Gowa, yang memantau langsung lokasi yang terdampak banjir (syakhruddin).