Senin, 27 Juli 2015 merupakan hari pertama puasa di bulan Syawal dari rangkaian enam hari lamanya berpuasa. Suasananya memang terasa indah, apalagi sempat ke Masjid Raya Makassar untuk sholat ddhuhur berjamaah, suasana terasa semakin dekat dengan Sang Khalik.
Andai saja manusia mengetahui, begitu banyak rahmat yang diperoleh bilamana berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka nilai pahalanya sama dengan satu tahun lamanya berpuasa.
Bilamana Tuhan menghendaki, maka puasa Syawal tahun ini akan dilaksanakan secara beruntun selama enam hari, akan tetapi bilamanatidak sempat maka dapat digunakan pola kedua yaitu dengan berselang seling, yang pasti selama bulan Syawal masih ada, maka bilangannya harus enam hari puasa, dan seindah-indah puasa bilamana dilaksanakan selama enam hari berturut-turut.
Di Pulau Jawa, masyarakat muslim melakukan “Puasa Syawal” pada hari kedua Syawal sampai enam hari lamanya dan merayakan pada hari ketujuh dengan lebaran ketupat, sementara di SulawesiSelatan pada umumnya dilaksanakan sepekan kemudian, dengan pertimbangan pada hari kedua hingga hari keenam banyak sanak family yang datang bersilaturahmi.
Menjelang buka puasa, suasana bahagia menyelimuti seluruh batin, ini adalah puasa perdana di bulan Syawal dan tentunya semua ini menjadi kebahagiaan tersendiri yang susah digambarkan dengan kata-kata. Intinya kebahagiaan spritual itu hanya milik orang-orang yang memiliki hubungan indah dengan Sang Khalik.
Sementara itu hiruk pikuk pendaftaran Pemilukada serentak yang dilaksanakan pada Bulan Desember mendatang.Pilkada serentak ini tentunya menjadi pengalaman pertama sejak era reformasi digulirkan. Sementara besok, Selasa (28/7) secara resmi akan ditutup secara resmi dan Pemilu serentak akan dilaksanakan 9 Desember 2015.
Selama berpuasa di Bulan Syawal dan selama mengikuti Pilkada Serentak yang akan dilaksanakan tanggal 9 Desember 2015 mendatang, Salamaki
Penulis