Ceramah subuh di hari ke-24 disampaikan oleh Ustaz DR.H.Nurhidayat Said dari Universitas Islam Negeri (dulu IAIN) yang menyampaikan tauziyah tentang, “Orang-orang yang bersih hatinya”.
Dalam keseharian, ada saja orang yang sedang membunyikan petasan di saat orang lain sedang melalukan sholat, di kala mereka dilarang, malah tertawa-tawa dan membunyikan petasan yang lebih besar suaranya, kenapa hal itu bisa terjadi ? karena hatinya sudah tertutup.
Sementara disisi lain, ada orang yang mempersiapkan kematiannya dengan tenang, bahkan ybs sudah mandi, menyiapkan pakaiannya, membagi hartanya hingga maut datang menjemputnya.
Kenapa ini bisa terjadi ??? karena mereka memiliki hati yang bersih dan hubungan dengan sang Khalik yang sangat dekat, tak ada lain tirai yang menutupi, sehingga hubungannya sangat mesra, kenapa demikian ??? karena dia memiliki hati yang bersih.
Contoh lainnya, bilamana di rumah Anda memiliki televisi layar lebar, dan disisi rumah bapak dan ibu terdapat bangunan tinggi, sehingga tidak dapat menanggap siaran dengan baik yang hasil gambarnya ada yang bintik-bintik dan sebagainya, maka itulah gambaran bahwa kalau ada hijab yang menghalangi maka siaran akan terganggu.
Oleh sebab itu, di penghujung bulan suci ramadan 1436 H mari kita tingkatkan pengamalan diri untuk mendapatkan hati yang bersih, melaksanakan amanah dan perintah Allah untuk mengeluarkan zakat fitrah, infaq dan sedekah sebelum khotbah kemenangan 1 Syawal dikumandangkan.
Sementara itu, Ananda RF yang selama ini melaksanakan proses pendidikan di Kota Bandung telah pula ke Pangandaran untuk liburan sekolah, dan sebahagian para birokrat di Kota Makassar.
Saat ini tengah menanti masa libur sepekan untuk pulang kampung dengan menggunakan kendaraan dinas untuk bertemu sanak famili.
Hanya saja, kebijakan Walikota Makassar, Danny Pamanto yang melarang pejabatnya menggunakan kendaraan dinas di pakai pulang kampung tentunya menjadi kendala bagi sebahagian pegawai negeri sipil di kota daeng.
Walau kadang banyak jalan yang ditempuh termasuk mengganti plat nomor sementara, menjadi plat hitam sehingga terkesan mobil milik pribadi.
Lain halnya dengan anak-anak remaja Masjid Besar Al-Abrar Gunungsari Baru Makassar, disisa akhir Ramadan 1436 H sibuk dengan tugas-tugas mengumpul dan menyalurkan zakat fitrah, infaq dan sadaqah dari para jamaah masjid.
Pengabdian mereka yang tulus, bekerja tanpa gaji dan hanya mengandalkan keyakinan bahwa setiap hamba pasti memiliki rezeki dari Tuhannya, karena itu tetaplah bekerja dengan tulus ikhlas.
Kenapa semua ini bisa berjalan baik, karena mereka tergolong orang-orang yang memiliki hati yang bersih, salamaki.