SYAKHRUDDIN.COM – Kabupaten Bantaeng yang dinakhodai Prof.DR.Ir.HM.Nurdin Abdullah,M.Agr merupakan salah satu kabupaten di bagian selatan Provinsi Sulawesi Selatan yang terus menggeliat. Menyongsong AFTA 2015, kabupaten yang bertetangga dengan Jeneponto dan Bulukumba ini, siap menjadi pusat smelter di Sulawesi Selatan khususnya di Kecamatan Pajukukang.
Smelter dalam dunia industri merupakan bagian dari sebuah produksi (proses pemisahan barang tambang). Selain itu, salah satu kebanggaan warganya ketika Pemkab Bantaeng melakukan reklamasi pantai untuk kegiatan destinasi wisata, membangun pelabuhan dan perhotelan juga membuka lapangan kerja baru bagi warga dengan berjualan di kawasan Pantai Seruni.
Sehingga para pengunjung dari kabupaten sekitar maupun para tamu, seperti tidak lengkap ke Bantaeng tanpa berkunjung ke Pantai Seruni. Terlepas dari semua ini, Bantaeng merupakan salah satu kabupaten yang menjadi pelaksana “Pandu Gempita”
Sebuah program ujicoba yang digagas Kementerian Sosial melalui Kabadiklit dan implementasinya dipercayakan kepada Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Regional V Makassar, DR.Abdul Hayat,M.Si yang juga adalah putra Bantaeng.
Karena itu, sangat tepat ketika pihak Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, melalui program Praktek Pengenalan Lapangan (PPL) melaksanakan kegiatan praktikum pada lokasi Pandu Gempita Bantaeng.
Demikianlah pada hari Rabu, 17 Desember 2014 s/d 28 Desember 2014 sebanyak 30 orang mahasiswa Jurusan Kesejahteraan Sosial melakukan Praktek Pengenalan Lapangan (PPL) di Kecamatan Pajukukang yang dinakhodai, Camat H.Djamaluddin.S,SKM,M.Kes
Menurut Djamaluddin, dulu dia bertugas sebagai camat di pegunungan sekarang pada periode kedua masuk kota yang mengurus sepuluh desa yang menjadi lokasi, “Pandu Gempita” (Pelayanan Terpadu dan Gerakan Masyarakat Peduli Kabupaten/Kota Sejahtera)
Rombongan Mahasiswa peserta PPL ke Kabupaten Bantaeng dipimpin langsung Ketua Jurusan Kesos, Dra.Irwanti Said,M.Pd didampingi sekretaris Jurusan, Dra.Hj.Sitti Aisyah,BM,M.Sos.I bersama tiga orang dosen pembimbing masing-masing Drs.H.Syakhruddin.DN,Msi, Drs.Abdul Wahab,MM dan Drs.Nuryadi kadir,M.Si diterima Wakil Bupati Bantaeng, Drs.H.Muhammad Yasin, MT didampingi Kadis Sosial Nakertrans, Drs.Syahrul Bayan.
Penerimaan yang begitu bersahabat, karena anggota rombongan di terima di ruang pola Kantor Bupati Bantaeng di Lantai II. Usai acara penerimaan, wakil bupati pamit untuk melakukan perjalanan dinas keluar kota. Pemaparan selayang pandang tentang “Pandu Gempita” diserahkan kepada Kadis Sosial Nakertrans, Drs.Syahrul Bayan Dg Tarang.
Ditegaskan bahwa program Pandu Gempita Kabupaten Bantaeng yang merupakan program ujicoba dari Kementerian Sosial, secara teknis operasional memang belum di lounching akan tetapi secara operasional sudah berjalan dan insya allah akan dilakukan lounching oleh Bupati Bantaeng, tepatnya tanggal 5 Januari 2014 mendatang, tuturnya.
Sebagai pejabat baru di lingkungan Dinas Sosial Nakertrans, Syahrul Bayan langsung tancap gas, semua potensi di maksimalkan baik itu TAGANA, Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3), Sakti Peksos dan potensi sosial media sosial (sosmed), benar-benar dimaksimalkan, sehingga pogram revolusi mental, dimana para birokrat bertindak sebagai pelayan masyarakat bukan sebagai tuan yang harus dilayani, benar dapat diimplementasikan di tengah masyarakat.
Dikatakan dihadapan Mahasiswa Kesos bahwa AFTA tahun 2015 akan masuk ke Bantaeng 10 Negara, karena itu perlu segera dilakukan penguatan masyarakat khususnya pada ketahanan sosial.
Kecamatan Pajukukang sebagai kawasan industri tentu akan mengalami perubahan yang dahsyat, mengantisipasi semua itu, pihak Balai Latihan Kerja (BLK) Bantaeng telah melakukan berbagai aktifitas, diantaranya membuka sarana Diklat berskala internasional.
Selain itu, Pemkab Bantaeng bersama mitra kerjanya baik dalam maupun luar negeri, mengembangkan obyek wisata Pantai Marina, pengembangan rumput laut dan kuliner di sepanjang Pantai Seruni.
Usai mengantar para mahasiswa ke lokasi masing-masing untuk kelompok I ditempatkan di Desa Baruga, Kelompok II di Desa Borongloe dan Kelompok III di Desa Nipah-Nipah dekat jantung Kota Bantaeng.
Tim pengantar kemudian bergerak kembali ke Kota Bantaeng dan langsung menuju lokasi kuliner di Pantai Seruni sembari menikmati suguhan kopi, Sarabba dan teh hangat yang dipadu dengan sajian ubi dan pisang goreng sembari menikmati mentari terbenam di ufuk barat.
Kenangan itu membuat tim pendamping dan Ketua Jurusan Kesos bersama sekrretaris, Dra.St.Aisyah.BM,M.Sos.I menyebutnya sebagai kenangan senja di Pantai Seruni Bantaeng, salamaki