Pelaksanaan Sholat Idul Adha tahun 2014 terjadi dua kali, Pimpinan Muhammadiyah menetapkan lebaran Idul Adha jatuh pada hari Sabtu, 4 Oktober 2014 berdasarkan pola perhitungan (hisab),sementara Pemerintah RI menetapkan pada hari Minggu, 5 Oktober 2014 berdasarkan perhitungan melihat bulan (rukyat).
Akhirnya umat Islam menjadi dua kali lebaran, dan perbedaan ini disikapi dengan penuh kedamaian. Yang lebaran di hari Sabtu silakan menikmati ketupat dan buras lebaran, sementara yang hari Minggu sedang melaksanakan puasa Arafah, disaat para jamaah sudah meninggalkan pada Arafah.
Kita berharap, dengan pemerintahan baru hasil pilihan rakyat, dengan tagline “revolusi mental” dapat mengeleminir kedua pendapat ini, untuk menyatukan dalam satu pola,sehingga umat dan rakyat Indonesia tidak kebingungan kelak.
Peristiwa dua kali lebaran bukanlah hal yang luar biasa, karena menurut penjelasan Ustas, “Perbedaan bagi umatku, itu adalah rakhmat” hadist Nabi. Kita berharap ke depan tidak lagi terjadi hal-hal yang seperti ini.
Para penganut baik Hisab maupun Rukyat, bisa duduk bersama dan membicarakan dengan penuh kearifan, sehingga umat bisa tetap satu dalam jaringan sistim komando yang jelas dan tegas.
Akhirnya, selamat melaksanakan perayaan Idul Qurban bagi Saudara yang melaksanakan Idul Adha di Hari Sabtu (4/10) maupun mereka melaksanakan pada hari ini minggu (5/10) bersamaan dengan peringatan Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Setelah melakukan sholat Idul Adha baik di Masjid maupun di lapangan terbuka, warga melanjutnya dengan pemotongan hewan di halaman Masjid atau di Kompleks Perumahan dan diberbagai tempat yang telah disepakati dan selanjutnya ziarah kubur sebagai perwujudan dari rasa cinta terhadap orang-orang yang terdahulu, salamaki.