Suasana perayaan Idul Fitri 1435 H berlangsung Senin 28 Juli 2014, benar-benar memberi kebahagiaan bagi sanak famili untuk bertemu satu sama lain dan bermaaf-maafan untuk kembali dalam posisi fitrah.
Adalah keluarga besar almarhum H.Donding Dg Ngerang yang beralamat di Jalan macan No. 25 Makassar, setelah melaksanakan Sholat Idul Fitri 1435 H di Lapangan Karebosi Makassar, mereka sepakat untuk langsung ziarah ke pekuburan keluarga di Tinggimae Kelurahan Tombolo Kecamatan Sombaopu-Gowa.
Disini adik, ipar dan cucu-cucu duduk bersimpuh di hadapan makam, doa yang dipandu langsung cucunda Lisnawaty Syakhruddin, sementara ibunda Hj. Zainab Dg Tjaya menitikkan air mata di depan makam, kami semua seakan larut dalam lantunan doa dengan deraian air mata untuk mengenang kepergian almarhum.
Di pekuburan Tinggimae kami saling bertemu, berjabat tangan dengan sanak family dalam nuansa penuh kehangatan seraya mengucapkan “Minal Aidin Wal faizin”
Dari Tinggimae kami melanjutkan perjalanan ke kuburan ayahanda H. Dobolo Dg Nassa dan Hj.Mo’minang Daeng Tarring yang berlokasi di Limbung, disana pula dimakamkan adinda tercinta Nurtia Dg Sanga.
Tenanglah engkau di alam kubur, doa kami menyertaimu dinda, kami yang sekarang berada disisi makam, sedang beridul fitri dan senantiasa mendoakanmu, Insya Allah suatu ketika akan menyusulmu, Lahaula wala quwata illah billah.
Usai dari Limbung, dengan mengendarai Ertiga putih DD 1077 MW kami melanjutkan perjalanan menuju kuburan ibu kandung yang berlokasi di Kawasan Dadi Makassar. Disini bersemayam ibunda tercinta, Sittiara Daeng Lebang disampingnya terdapat makam adinda Alimuddin dan Abd. Salam. Di tempat ini juga dikuburkan kakanda Muh. Idris Dg Talli bersama isterinya Jamilah Dg Kanang.
Di kuburan Dadi Makassar ada petugas kuburan bernama Daeng Taba, tempat tinggalnya dekat kuburan bahkan sengaja membuat tempat istirahat di tengah kuburan yang menjadi lokasi istirahat di siang hari. Bila musim lebaran tiba. Daeng Taba, isteri dan anak-anak sekitar kuburan menjadi masa panen raya.
Berbagai jasa yang ditawarkan mulai dari menyiapkan air atau membersihkan kuburan. Khusus untuk Daeng Taba dan isterinya, kami sekeluarga menunjuknya sebagai penjaga makam sekaligus bertugas untuk kebersihan makam ibunda Hj.Sittiara Daeng Lebang.
Menyikapi urusan kuburan ini, setiap tahunnya kami sudah mempersiapkan uang lembaran lima ribu dan dua ribuan. Setelah berdoa di lokasi kuburan didampingi Ananda Syawal Agussentosa di pusara bunda, kami menyerahkan lembaran Sudirman kepada isteri Daeng Taba yang ditunjuk sebagai koordinator sekaligus dianggap sebagai ibu RT-nya kuburan Dadi, tutur tetangga Daeng Taba.
Lebaran tahun ini telah memberi kebahagiaan kepada kami sekeluarga, di hari kemenangan ini kami saling bersilaturahmi, bagi sanak family dan handai tolan yang tersebar di persada nusantara, dengan bijak kami menyampaikan salam dan permohonan maaf melalui jalur sms dan email seraya mengucapkan, minal aidin wal faizin.
Kini lebaran telah berlalu, tibalah saatnya untuk terus mempertahankan silaturahmi yang di bangun atas landasan iman dan ketakwaan, sebagaimana janji Allah dalam Al-Qurainul kariem, berpuasalah engkau semoga menjadi hamba yang bertakwa, amin ya rabbal alamien, salamaki.