Sebuah mobil sedan warna merah hati merk Honda Jazz Nomor Polisi DD 1236 MR dikemudikan Syahruddin Pakaya Dg Rani, Senin 28 juli 2014 melabrak toilet Masjid Jami Al-Abrar Jalan di Jalan St.Alauddin Makassar.
Peristiwa yang cukup menggemparkan jamaah, berawal ketika Syahruddin bersama isterinya Nuriyanti mampir untuk melaksanakan sholat magrib berjamaah di Masjid Jami Al-Abrar.
Usai melaksanakan sholat, Syahruddin yang belakangan di ketahui identitasnya, pernah bekerja di Kepulauan Selayar dan terakhir tercatat sebagai pensiunan dari Inspektorat Provinsi Sulawesi Selatan, bertempat tinggal di Jalan Baji Gau I Makassar.
Menurut penuturan isterinya setelah kejadian, bahwa setelah Bapak naik ke belakang stir lalu mundur dan siap meninggalkan masjid, tiba-tiba mobil tak mau jalan, saat akan maju pedal gasnya melengket dan dengan kecepatan tinggi melabrak toilet masjid yang baru saja di bangun.
Beruntung pada saat peristiwa, tidak ada orang di tempat WC, begitu pula anak-anak yang biasanya mengatur keluar masuknya mobil sudah mulai menghindar ke belakang, akibatnya mobil Syahruddin ringsek bagian depannya dan bangunan toilet rubuh.
Kejadian yang begitu tiba-tiba mengundang para jamaah yang selesai sholat sunat magrib, bergegas menuju tempat kejadian peristiwa, kemudian memberi pertolongan kepada pengemudi termasuk mengeluarkan ibu mertua Syahruddin yang duduk di jok belakang.
Selanjutnya mobil Syahruddin yang ringsek itu, segera diangkut rame-rame dan dipindahkan ke tempat yang aman. Syahruddin Pakaya menyatakan kesiapannya untuk mengganti kerugian dari toilet Masjid Jami Al-Abrar Makassar.
Sementara mobilnya menanti mobil derek untuk dibawa ke bengkel resmi Honda guna perbaikan lebih lanjut.
Peristiwa yang menghebohkan di Hari Raya Idul Fitri, Senin 28 Juli 2014 menjadi tontonan gratis bagi warga yang kebetulan lewat di depan Masjid Al-Abrar.
Memasuki saat sholat Isya, Syahruddin Pakaya Dg Rani kembali melaksanakan sholat Isya berjamaah, kemudian pihak bengkel akan berusaha menderek mobil Syahruddin Pakaya.
Sejurus kemudian Syahruddin bersama isteri dan mertuanya kembali ke rumah kediamannya di Jalan Baji Gau I Makassar, sebagai pertanggungjawaban akan musibah ini.
Syahruddin menaruh tanda pengenal sebagai bukti kesiapannya untuk mengganti seluruh pembiayaan yang ditimbulkan karena insiden ini.