Suasana ramadan 1434 H semakin hari semakin berkurang jamaah yang berkunjung ke masjid, kalau di awal ramadan, jamaah berlimpah sampai ke lantai tiga, sekarang tinggal tiga shaf untuk jamaah laki-laki.
Nabi Muhammad SAW, menggunakan masing-masing hari untuk memperkuat ibadah beliau. Dia mengerahkan segala yang ada dalam dirinya untuk ibadah selama sepuluh malam itu melebihi malam-malam yang lain.
Aisyah memberitahu kita: “Selama sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, Nabiullah Muhammad SAW, memperketat ikat pinggang dan menghabiskan malam dalam ibadah. Dia juga membangunkan keluarganya, sebagaimana diriwayatkan oleh Al Bukhari.
Ketika kita mengatakan bahwa Nabi Muhammad menghabiskan sepanjang malam dalam ibadah, kita harus memenuhi syarat. Hal ini karena ia akan menghabiskan waktu makan malam, mengambil prafajar makanannya, dan kegiatan lainnya. Namun, ia akan menghabiskan sebagian malam dalam ibadah.
Timbul pertanyaan mengapa demikian? Mengapa Nabiullah Muhammad SAW mendorong umatnya untuk melipatgandakan ibadah dalam waktu tersebut? Jawabnya singkat, karena pada malam-malam bulan Ramadhan tersebut, terutama pada malam-malam yang ganjil terdapat malam Lailatul qadar, malam kemuliaan yang sangat istimewa, semua orang berlomba memburunya, yaitu malam yang lebih baik dari seribu bulan, sebagai bonus dan hadiah Tuhan bagi orang yang ikhlas mengabdi kepada-Nya.
- Orang yang selalu membaca dan mencintai Al-Quran, golongan orang semacam ini, karakter dan prestasinya akan terus meningkat.
- Orang yang mampu mengamankan lidahnya, kalimat bersayap ini, memberikan penjelasan bahwa didalam berpuasa hendaknya senantiasa menjaga diri, terutama dengan berkata-kata yang tidak benar.
- Orang yang peduli kepada sesama (ada rasa kesetiakawanan sosial)
- Orang yang memakmurkan mesjid
Salam Takzim,
www.syakhruddin.com
email : syakhruddin@gmail.com
email : syakhruddin@yahooo.co.id
SMS : 081 2424 5938 PIN BB : 2A2 FC 722