Jangan pensiun bila Anda tidak siap, karena bila tidak siap, di masa pensiun akan muncul berbagai bentuk penyakit, diantaranya yang paling pasti adalah “Power Syndrom”. Mungkin saja, di masa Anda aktif sering mendapatkan layanan dan bantuan dari bawahan, saat pensiun semua akan berakhir dan harus dikerjakan sendirian.
Semakin tinggi jabatan Anda, semakin kuat persiapan yang anda lakukan. Hari-hari pensiun adalah hari-hari yang penuh kesepian, disitulah Anda dituntut untuk mandiri. Untuk itu, Penulis berikan beberapa kiat, sebelum Anda pensiun maka lakukan langkah-langkah sebagai berikut ;
Bangunlah usaha dua tahun sebelum pensiun
Bila anda punya lahan, maka bangunlah rumah sewa bila anda tinggal di perkotaan
Belilah lahan pertanian/perkebunan bilamana Anda tinggal di pedesaan.
Setahun sebelum purnatugas, biasakan diri untuk tidak dilayani bawahan, coba kerjakan dan belajar sendiri, contohnya ; belajar mengemudi sendiri, belajar mengoperasikan komputer dan upayakan semua serba sendiri.
Perkuat ibadah dan cobalah memulai dengan sholat tepat waktu,
Berfikirlah positif, bahwa semua ada akhirnya
Benahi surat-surat dan buku-buku, bila perlu bangun perpustakaan pribadi, bina dan berikan pengertian anggota keluarga untuk siap menerima perubahan
Ciptakan lapangan kerja yang baru sesuai hobby.
Bila Anda telah menerima surat keputusan (SK) pensiun, maka jangan mendekam di rumah, langsung lakukan aktifitas dalam nuansa yang berbeda, teruslah berkarya dan manfaatkan waktu, untuk berlibur bersama keluarga yang mungkin saja selama ini, banyak diterlantarkan karena banyak tugas ke luar daerah.
Pensiun itu adalah masa menikmati kemerdekaan, Anda tidak akan lagi di kejar dengan apel pagi, partisipasi dalam arti, Anda tak akan dibebankan lagi, beaya untuk kepentingan politik atau urusan tetek-bengek yang tidak tertulis dalam DIPA.
Anda tidak lagi harus mengurus pemeriksa (Inspektorat maupun BPK) termasuk Wartawan Muntaber (Muncul Tanpa Berita) yang terkadang diplesetkan menjadi wartawan Bodrex, datang secara bergerombol, wawancara sebentar lalu menghilang.
Semua itu sudah berlalu dan Anda akan menikmati hari-hari yang sepi, bekerja sendiri dan tanpa bantuan siapa-siapa, kalau Anda sukses melampaui masa tiga bulan pertama, maka selanjutnya anda akan menikmati sorga dunia tetapi bilamana gagal maka Anda akan stress, stroke dan terakhir sekop alias mati.
Ada upaya yang membuat hidup makin hidup adalah, jadilah seorang penulis atau Dosen yang akan berhadapan dengan mahasiswa/i, yang masih belia dan cantik, tuangkan segala pengalaman lapang yang Anda miliki, bijaklah dalam bertindak dan pada gilirannya Anda akan siap menerima tambahan rezeki, jadi selain mengajar juga Anda akan dapat KOIN alias pendapatan UMEGA (Usaha Menambah Gaji).
Pengalaman penulis dalam mengarungi masa pensiun, memang dibutuhkan kebesaran jiwa. Kalau tidak, maka bisa berdampak pada kondisi yang terpuruk. Akan tetapi bila kita bijak mengeloh hidup dan kehidupan ini, disertai dengan landasan agama yang mumpuni, maka percayalah masa pensiun itu adalah masa yang membahagiakan.
Tidak semua PNS akan memasuki era pensiun, sebagian ada yang berpulang kerakhmatullah sebelum SK pensiun tiba ditanganya, ada pula yang berakhir di dalam sel tahanan atau jeruji besi, sambil meratapi nasib dengan penuh kegelisahan.
Ada pula, masa pensiun barulah dia giat kesana-kemari mencari tambahan nafkah, tak mengenal lagi waktu siang-malam, bahkan sudah banyak rumah Ibadah dilalui tanpa pernah berhenti untuk sejenak berbenah dan menghadap Sang Khalik.
Intinya semata-semata mengejar dunia dan iniah yang banyak terjadi dewasa ini walaupun di ujung pengejaran itu adalah sebuah kekecewaan. Akhirnya, kami mengajak Anda, mempersiapkan diri sebelum Anda pensiun, mereka yang sudah pensiun, selamat mengisi hari hari-hari indah dengan penuh kebahagiaan, salamaki.