SYAKHRUDDIN.COM – Azwar Bin Anas, putra pertama dari pasangan Drs.H.Anas Malik,SH,MH. dan Hj.Nuraeni Donding. Bila tak ada aral melintang, Jumat 22 Maret 2013.
Melangsungkan akad nikah, dengan kekasih hatinya, seorang perempuan Morowali bernama lengkap, drg.A.Musdalifah Binti Haji Ali, lokasi Desa Wosu Kec. Bungku Kab. Morowali, Sulawesi Tengah.
Kedua insan bertemu di tempat pengabdian, di Kota Palu-Sulawesi Tengah. Azwar bertugas di Kejaksaan Negeri Palu, sementara A.Musdalifah bertugas sebagai dokter gigi di Dinas Kesehatan Kota Palu.
Entah bagaimana awal cinta mereka bersemi, kami tak pernah mengusiknya. Yang pasti, orang tua Aswar, terbilang adik ipar dalam rumpun keluarga, mengajak untuk turut mengantar ponakan (calon mempelai) ke Bungku,Morowali Sulawesi Tengah.
Rencana pemberangkatan, Selasa 19 Maret 2013 Pukul 19.00 Wita, kembali ke Makassar, Sabtu 23 Maret 2003 dan diperkirakan tiba di Makassar Minggu, 24 Maret 2013.
Segala persiapan yang terkait sudah mantap, mulai dari carter bus yang akan menempuh perjalanan panjang dari Makassar menuju Palopo, terus Luwu Timur di Soroako, dan menyeberang melalui Danau Towuti.
Kemudian melanjutkan perjalanan 4 jam untuk mencapai Desa Wosu Kec. Bungku, Morowali, Sulawesi Tengah. Melihat lamanya perjalanan Makassar-Morowali, dengan jumlah rombongan 15 orang, termasuk didalamnya calon pengantin. Berangkat dengan menggunakan “Bus Megamas” yang diharapkan tiba di Morowali, setelah menempuh perjalanan dua hari satu malam.
Disini dibutuhkan semangat, tanggungjawab dan kasih sayang, sehingga semua anggota rombongan akan tiba dan menemui calon ipar yang baru dari Kota Morowali. Ternyata cinta dan kasih sayang, tidak memandang dari mana mereka berasal. Betapa tidak, Azwar dari Makassar memiliki jodoh di Morowali, bertemu pertama kali di Kota Palu, kata orang bijak, “Asam di gunung garam di laut”, bertemu dalam belanga.
Cinta, kasih sayang dan asmara, selalu saja membawa misteri yang mengharu biru, ada cinta sejati, seperti “Ainun dan Habibi”, ada cinta yang bersemi, adapula yang menyedihkan, bilamana kasih tak sampai.
Linda, sahabatku di seberang, memadu kasih dalam balantika romantisme yang mengharu biru, hingga saat ini, belum juga menuju ke Pelaminan.
Mereka terkendala dalam masalah masing-masing, namun semuanya begitu mengharubirukan perasaan. Konon, di zaman Siti Nurbaya dan Zainuddin, cinta mereka juga kandas di tengah jalan, karena ikatan adat yang membuatnya kesandung.
Akan tetapi cintanya yang mendalam, maka Zainuddin, menyimpan sebuah foto dalam kamarnya, di bawah foto sang kekasih, Zainuddin menuliskan dengan kalimat pendek “Mutiaraku Yang Hilang.”
Sebaliknya, dalam foto Azwar dan Musdalifah, tertulis dengan jelas, kedua insan dengan status perjaka dan perawan ini, akan mengucapkan ijab kabul di hadapan Imam Morowali, atas restu kedua orang tuanya, akan menuju ke pelaminan pada pada hari Jumat, 22 Maret 2013 di Bungku, Morowali-Sualwesi Tengah.
Selamat berbahagia, semoga ananda berdua dapat membina rumah tangga, menjadi keluarga “Sakinah,Mawahdah,Warahmah”,Salamaki.
2 thoughts on “Ke Morowali Menjemput Kasih”
selamat bagi kedua mempelai..semoga menjadi keluarga yang samara, dan buat para rombongan semoga ALLAH melimpahkan lindunganNYA hingga dapat tiba dengan selamat di tujuan…aamiiinnn 🙂
selamat bagi kedua mempelai..semoga menjadi keluarga yang samara,
dan buat para rombongan semoga ALLAH melimpahkan lindunganNYA hingga dapat tiba dengan selamat di tujuan…aamiiinnn 🙂
Makasih dan sukses selalu dinda