SYAKHRUDDIN.COM – Menjelang pergantian tahun berbagai aktifitas dilakukan oleh para kolega, ada yang datang ke kantor dan mengaku dari media yang ingin wawancara.
Ada juga yang hadir dengan mengisi buku tamu, sambil tertulis di buku tamu, mau silaturahmi, belakangan yang lagi jadi modus operandinya adalah membawa alamanak atau tanggal.
Harga almanak sesungguhnya Rp 50 ribu per lembar, diharapkan setiap instansi dapat mengambil sekitar 5 sampai 10 buah, dengan demikian maka akhir bulan ini akan berdatangan ” almanak Silaturahmi”
Oleh sebab itu, kepada para pengelola kegiatan ataupun mereka yang selama ini memegang jabatan di suatu instansi, kondisi seperti ini akan selalu berulang setiap tahun.
Kalender atau almanak memang merupakan kebutuhan, akan tetapi kalau setiap organisasi, lembaga atau yang mengaku sebagai pers, datang dan membawa almanak dengan penetapan harga remi bahkan diluar itu terkesan penekanan, maka hal ini menjadi kurang enak di terima, bahkan terkesan ada pemaksaan yang berujung pada rusaknya tali silaturahmi.
Makanya untuk bisa berlanjutnya hubungan diantara mitra kerja, maka Penulis menyebutnya sebagai ” Kalender Silaturahmi ” yang selain digunakan untuk berkunjung ke suatu instansi sekaligus berjualan kalender, salamaki ……!!!