Lelaki Untung Subagio (70 thn) suku Jawa yang lahir di Banjarmasin, beralamat di Selat Obi BTN Km 9,5 RT 04 .W 03 Desa Klabasi Kecamatan Sorong Manoi Kota Sorong Privinsi Papua telantar di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar.
Sebulan yang lalu, Untung diajak oleh seorang Mandor di Sorong untuk bekerja di Sampit Kalimantan Tengah. Untung Subagio yang beristerikan Darmayanti (Almarhumah) mengikuti ajakan sang Mandor bernama Pak TONY,.
Bersama 10 orang temannya, di ajak bekerja sebagai buruh bangunan di Sampit dengan upah yang menggiurkan, tanpa fikir panjang, profesinya sebagai petani di Sorong ditinggalkannya.
Setelah bekerja sebulan sebagai buruh bangunan, Untung di tinggalkan di Sampit tanpa gaji dan perbekalan hidup, akibatnya Untung bersama kawannya meninggalkan Sampit, tanpa bekal uang sepersenpun dari sang Mandor.
Pak Tony juga sulit ditemui dimana keberadaannya sekarang. Beruntung lelaki Untung Subagyo ini bisa berbahasa Banjar dan Jawa, sehingga nekad meninggalkan pekerjaannya dan menumpang kapal laut menuju Surabaya.
Di atas kapal bertemu dengan seorang pegawai sosial yang kebetulan juga berada dalam kapal dari Sampit ke Surabaya, Untung menceriterakan nasib yang dialaminya.
Di Surabaya, Untung diajak menginap di rumah pegawai sosial yang baru di kenalnya di kapal, keesokan harinya diberi pengantar untuk menuju Tanjung Perak di Surabaya, sembari menunggu perjalanan ke Sorong dan transit di Kota Makassar.
Karena proses pemulangan ini berantai, maka pengantar dari Surabaya ditujukan ke Kadis Sosial Sulawesi Selatan di Makassar.
Setelah menanti kapal selama satu minggu di Tanjung Perak, akhirnya Untung Subagio berhasil naik ke Kapal Pelni ” TIDAR” dengan bekal surat pengantar dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur di Surabaya.
Tiba di Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan, Selasa 13 November 2012, Lelaki Untung menyodorkan surat keterangan telantar, Oleh petugas di Dinsos Sulsel, Sdr. Andi Hiar Haid dan Ibrahim Bin Khaer, segera membuatkan surat pengantar untuk lanjutan perjalanan.
Mmenyiapkan tiket kelas ekonomi tujuan Sorong lalu mengantar Pelabuhan Soekarno Hattar untuk selanjutnya kembali ke kampung halamannya.
Lelaki Untung Subagyo (70 thn) sekalipun usianya sudah sepuh namun semangat kerjanya cukup lumayan, ayah dari tiga orang anak dan tujuh cucu menguasa Bahasa Banjar dan Bahasa Jawa, sehingga dalam pergaulan sehari-hari tdk terlalu banyak mengalami kesulitan,
“Ulun masih kuat kerja Pak” jadi kemana saja begawi asal halal,” tuturnya dalam Bahasa Banjar yang medok.
Kini Untung sudah mendapatkan pelayanan dari jajaran Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan, selanjutnya Untung Subagyo benar-benar merasa beruntung karena sentuhan dan layanan tulus dari sang Pekerja Sosial, Salamaki…!
g yo ini