SYAKHRUDDI.COM – Perjalanan karier dalam pengabdian seorang pegawai negeri sipil tentunya tidak semudah membalik tangan, dibutuhkan kerja keras, tanggungjawab dan ketulusan dalam pengabdian.
Mungkin saja kita akan mengalami kendala dalam proses pengadian, apa itu disebabkan karena kemampuan untuk membuat terobosan atau karena memang kekurangan yang tidak mampu kita lakukan, juga bisa disebabkan karena persaingan yang tidak sehat.
Bagi aparatur negara yang akan memasuki masa pensiun, tentunya akan mengalami kegundahan, apalagi kalau selama menjabat menikmati begitu banyak fasilitas dari negara, sementara kehidupan di masa pensiun mengalami keguncangan ekonomi disebabkan karena fasulitas yang selama ini dipergunakan, sudah dikembalikan kepada negara.
Oleh sebab itu, tiga bulan sebelum masa pensiun itu tiba, sikap mental harus dibenahi, kegundahan harus dikelola secara profesional, Sang Penulis yang akan pensiun di tahun 2013 sudah bersiap sejak saat ini.
Pensiun bukan berarti segalanya akan kiamat, masih terlalu banyak aktifitas yang harus dilakukan, apakah itu dalam bentuk aktif di Yayasan Sosial, sebagai Dosen Luar Biasa, Penulis bahkan sebagai Pengurus Masjid yang senantiasa berserah diri kepadanya, pensiun bukan juga tamatnya kehidupan, akan tetapi masa pensiun adalah saat indah bersama keluarga.
Bila kegundahan mengguncang di ujung pengabdian itu adalah manusiawi , akan tetapi bila keguncangana itu tidak di terima dengan lapang dada dan bertawakkal kepada-Nya maka akan berakhir sia-sia, tetaplah pada motto, Percayalah Pada Harapan Bukan Pada Ketakutan”
Apa yang menjadi awal dari tulisan ini adalah sebuah refleksi batin untuk terus dirawat dan diberi penguatan, sehingga kelak bila masanya tiba, maka kita akan berakhir dengan” happy ending” sebuah penyelesaian akhir yang penuh dengan pesona, sebagaimana ungkapan Lontara Makassar yang mengatakan ia pergi seakan “Mate Sisantangngi” kepergian yang akan dicatat sejarah, semoga sukses selalu dan salamaki.