Masih ingat Khalijah ??? salah seorang deportan asal Malaysia bersama lima orang anaknya yang terpaksa harus kembali ke Indonesia, sementara suaminya bernama Arifin masih harus menjalani hukuman di Negeri Jiran Malasya karena kasus perkelahian, dimana Arifin yang melerai perkelahian justeru dirinya yang tersangkut sebagai pelaku keributan.
Khalijah yang tiba kembali di kampung halamannya di Lingkungan GANGGA Kelurahan Tamallaeng Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa, Rabu 1 Agustus 2012 lalu menumpang di rumah Omnya yang bernama Daeng Ngeppe.
Lalu berpindah ke rumah neneknya yang seorang janda tua dan terakhir oleh sanak familinya berhasil membangun sebuah PONDOK BAMBU, dengan bahan lokal berlantai tanah.
Kamis, 4 Oktober 2012 dalam perjalanan menuju ke Jeneponto, Penulis menyempatkan diri untuk mampir di tempat tinggal Khalijah dan menyaksikan dari dekat kondisi rumah dan perkembangan anaknya yang tergolong kurang giizi.
Dalam pengamatan di lapangan, Khalijah yang akrab disapa DAENG RANNU mempertanyakan tentang kondisi suaminya, yang hingga saat ini belum juga mendapat kabar berita.
Sementara anak tertuanya ikut dengan tetangga di seberang kampung Gangga dan disanalah Ani memulai hidup baru sebagai ” PENGEMBALA KERBAU” sementara tiga orang anaknya yang masih kecil-kecil dan membutuhkan beaya hidup sebagaimana anak di kampung.
Bersama adiknya, anak Khalijah berjalan kesana kemari tanpa alas kaki bahkan anak ketiganya tidak memakai celana, sementara sang bayi tidur di atas papan dengan pengalas seadanya, akan tetapi kondisinya fisiknya, lebih baik di banding saat pertama tiba di Desa Gangga Kelurahan Tamallayang Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa.