Rapat evaluasi program kegiatan lingkup Dians Sosial Provinsi Sulawesi Selatan, berlangsung Kamis 21 Maret 2012 bertempat di Aula Dinas Sosial dipimpin langsung, Kadis Sosial Sulsel, Ir.H.Suwandi Mahendra,M.Si didampingi Sekretaris Dinas, Drs.Ridwan Lebu dihadiri para Kepala Bidang dan pengelola kegiatan pada institusi Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan.
Dalam pertemuan tersebut, para Kabid memaparkan sudah sejauhmana realisasi selama triwulan pertama, dan masing-masing pengelola sudah menyampaikan kepada Kadis tentang pencapaian yang diraih selama triwulan pertama, Januari s/d Maret 2012.
NAMA PANTI BERUBAH
Dalam pertemuan tersebut, Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial (Rehsos) yang dijabat, H.Muhtar,SH,M.Si menyampaikan bahwa sesuai dengan tuntutan undang-undang, maka dengan lahirnya UU No 11 tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial, maka nama PANTI ASUHAN berubah menjadi LEMBAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL ANAK (LKSA), dengan demikian maka seluruh panti asuhan di Sulawesi Selatan yang jumlah 326 buah akan berubah nama menjadi LKSA (Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak), demikian halnya dengan WASPANA (Wadah Kerjasama Panti Asuhan & Panti Guna) akan berubah termasuk perubahan anggaran dasar dan anggaran rumah tangganya. Diharapkan dengan perubahan ini akan lebih mempercepat akselerasi pembinaan anak-anak di dalam panti asuhan (lembaga kesejahteraan sosial anak), demikian halnya dengan dengan anak-anak yang dibina di luar panti.
Perubahan ini tentunya akan membawa konsekwensi, karena blangko (SKT) surat keterangan terdaftar yang diterbitkan oleh Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan akan mengalami perubahan menuju kearah penyempurnaan.
Sementara itu Kabid Pemberdayaan Sosial (Dayasos) yang dijabat Drs.H.Abd.Rahman,MM yang membidangi dan menangani masalah kemiskinan, bahwa pihaknya telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan harapan, walaupun diakui belum mencapai 25% pada triwulan pertama disebabkan karena adanya pemotongan anggaran untuk kegiatan BLSM (Bantuan Langsung Sementara Masyarakat).
PENEGASAN KADIS SOSIAL
Kadis Sosial mengharapkan agar dalam pertemuan mendatang, sudah ada presentase yang telah kita capai, dan membedakan evaluasi APBD & APBN supaya jelas kendala-kendala dapat di ketahui pimpinan.
Kendala yang dihadapi dalam seminggu untuk mempertanyakan hal-hal yang tercakup dengan kegiatan, termasuk beberapa hal yang terkait aturan-aturan yang terkait dengan program kerja.Pembobotan itu harus tercermin, dan dikuasai di luar kepala termasuk apa kendalanya, sebagai contoh ketika bertugas di Kabupaten Gowa, para pimpinan di tanya, berapa anggaranmu, berapa pencapaiannya dan apa kendalamu.
Dalam pertemuan yang berlangsung cukup lama, H.Suwandi Mahendra yang akan bertarung sebagai calon Bupati Enrekang tahun 2013-2018 menegaskan, “Saya mau melihat bagaimana dengan pendataan PMKS” karena dari tahun lalu juga ada pendataan PMKS, saya mau melihat bentukannya, tutur Kadis.
Rekap masing-masing program sebaiknya dibuat tersendiri agar dibuat sepraktis mungkin, sebelum masuk ke pertemun ini, agar masing-masing Kabid menyelesaikan tugas. Kadis pada kesempatan tersebut, menyatakan tampilan masing-masing bidang agar dipercantik, seperti apa yang dilakukan “BIDANG BANJAMSOS” supaya bidang-bidang lain yang mengikutinya, karena itu performance (penampilan) dapat diikuti dengan baik, tutur Suwandi mengakhiri arahannya.