SYAKHRUDDIN.COM – Enam orang tewas akibat aksi perampokan disertai pembunuhan di rumah yang terletak di Jalan Pulomas Utara, Kayu Putih, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2016).
Saat terjadi perampokan, 6 korban tersebut disekap di dalam sebuah kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter bersama 5 korban lainnya yang saat ditemukan masih dalam kondisi hidup.
Para korban dikurung perampok di kamar mandi dengan pintu terkuci dari luar.
Akibatnya enam orang meninggal dunia karena kehabisan oksigen.
Berikut data korban meninggal yaitu :
Dodi Triono (59)
Diona Arika Andra Putri (16)
Dianita Gemma Dzalfayla, anak ketiga korban (9)
Amel selaku teman anak korban
Yanto (Sopir korban)
Tasrok (40).
Berdasarkan data yang dihimpun, korban yang tewas di antaranya Dodi Triono seorang pria kelahiran Jakarta 17 Mei 1957.
Kemudian, Diona Arika Andra Putri, seorang perempuan kelahiran Jakarta, 26 Agustus 2000.
Lalu, Dianita Gemma Dzalfayla, kelahiran Jakarta 31 Mei 2007.
Serta Amel seorang teman anak korban, Yanto seorang sopir korban, dan Tasrok seorang sopir kelahiran Purbalingga 2 Januari 1979.
Sedangkan 5 korban yang masih hidup masing-masing bernama Emi seorang wanita kelahiran Sukabumi 7 Maret 1975.
Kemudian, Zanette Kslila Azaria kelahiran Jakarta 14 Mei 2003, Santi wanita kelahiran Sukabumi 4 April 1994.
Serta Fitriani kelahiran Kebumen 5 Januari 1993 dan Windy asal Banjarnegara berusia 23.
Saat ini korban yang masih hidup telah dibawa ke Runah Sakit Kartika, Pulo Mas, Jakarta Timur.
Dalam aksinya, pelaku memasukkan 11 korban yang ada di rumah tersebut ke dalam kamar mandi berukuran 1,5 meter.
Adalah Sheila Putri yang melaporkan kejadian tersebut ke Pos Polisi Kayuputih.
Menurut keterangan, Sheila datang ke rumah itu sekitar pukul 09.25. Ia yang curiga dengan kondisi rumah langsung melaporkannya ke polisi.
Belum diketahui tujuan Sheila dan keterkaitannya dengan penghuni rumah
Setelah curiga telah terjadi perampokan, dia segera melaporkan hal itu ke Pos Polisi Kayu Putih.
Saat petugas membuka kamar mandi ternyata enam orang sudah dalam kondisi meninggal dan lima orang masih hidup dan kemudia dievakuasi ke rumah sakit.
“Dan posisi terkunci dari luar dan para korban meninggal diduga akibat kehabisan oksigen,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono.
Pembunuhan yang diduga dilakukan kawanan perampok di Jalan Pulomas Utara nomor 7A, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (28/12/2016) dini hari dinilai tindakan keji.
Komplotan itu sengaja menumpuk 11 orang di dalam sebuah kamar mandi berukuran 2 x 1 meter.
Lima diantaranya dalam kondisi meninggal.
Satu lainnya meninggal saat dalam perjalanan ke rumah sakit.
Lutfi (34) yang turut mengevakuasi korban menuturkan betapa menyeramkannya pemandangan yang ia saksikan saat pintu kamar mandi berhasil dibuka.
“Orang-orang ditumpuk sudah kayak barang saja.
Sebagian tergencet dan meninggal. Darah bercucuran di lantai kamar mandi,” jelasnya ditemui di lokasi.
Satu orang korban, Diona Arika (16) bahkan sudah tidak berpakaian lengkap dan dalam kondisi meninggal.
“Saya tutup badannya pakai keset karena saat itu saya tidak menemukan apa-apa,” jelasnya.
“Sungguh sangat kejam apa yang dilakukan para penjahat itu. Saya ngilu melihatnya,” imbuh Lutfi.
Keenam orang yang tewas adalah Dodi Trino (69), pemilik rumah, bersama dua anaknya Diona Arika Andra Putri (16) dan Dianita Gemma Dzalfayla (9).
Kemudian Amel, teman anak pemilik rumah serta dua sopir, yaitu Yanto dan Tasrok, ikut meregang nyawa.
Sedangkan lima orang yang ditemukan dalam keadaan hidup adalah Emi (41), Zanette Kslila Azaria (13), Santi (22), Fitriani (23) dan Windy (23).
Salah satu korban pembunuhan, Dodi Triono (59) merupakan ketua RT 12 di RW 16, Pulogadung, Pulomas, Jakarta Timur.
Dodi diketahui memiliki dua rumah di kawasan Pulomas.
Rumah tempat terjadinya pembunuhan tersebut merupakan rumah kedua milik Dodi.
Hal ini dibenarkan oleh ketua RW 16, bernama Gani.
“Dia itu (Dodi) Ketua RT 12 RW 16. Dia ketua RT saya,” ujar Gani di lokasi.
Gani mengatakan, rumah Dodi di RT 12 RW 16 saat ini sedang tahap renovasi. Untuk itu, ia menempati rumah keduanya di RT 01 RW 16 tempat dimana Dodi bersama 10 orang lainnya ditemukan disekap di kamar mandi.
“Pak Dodi ini arsitek. Rumahnya awalnya di Pulomas Residence, cuma lagi direnovasi, masih 80 persen,” ucap dia.
Gani menyebut, Dodi merupakan orang kaya di lokasi tempat tinggalnya.
Sebab, Dodi diketahui hobi mengoleksi mobil mewah.
“Dia ini Ketua RT paling kaya se-Jakarta Timur. Dia punya mobil lamborghini tiga,” kata Gani.
Anjing pelacak milik kepolisian diterjunkan untuk menyelidiki kasus pembunuhan di sebuah rumah mewah Nomor 7A, Jalan Pulomas Utara, Pulogadung, Jakarta Timur.
Dari rumah tersebut, ditemukan enam orang tewas.
Tak lama berselang, anjing keluar. Anjing tersebut dipandu oleh seorang polisi.
Selain menuntun anjing, polisi itu juga membawa selembar tisu dari dalam rumah.
Anjing itu terlihat berjalan ke arah jalan raya di Pulomas Utara dan belok ke arah kiri.
Anjing berwarna hitam kombinasi coklat itu masuk ke pelataran kampus IBM Asmi yang berjarak sekitar 200 meter dari lokasi kejadian.
Selang 10 menit kemudian, anjing tersebut kembali keluar area kampus. Di dalam kampus, polisi tak menemukan apa pun.
Anjing itu terus berlari dan kembali lagi ke rumah tempat ditemukannya enam orang yang tewas tersebut.
Dari pendataan sementara, mereka yang meninggal ialah Dodi Triono (59), Diona Arika (16), Dianita Gemma (9), Amel yang merupakan teman anak korban, serta Yanto dan Tasrok yang merupakan sopir keluarga.
Sementara itu, Zanette Kalila (13) ditemukan masih hidup bersama Emi, Santi (22), dan Fitriani serta Windy yang merupakan pembantu rumah tangga. Polisi saat ini masih mengolah tempat kejadian perkara.
Kapolda Metro Jaya Irjen M. Iriawan mendatangi rumah mewah yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) perampokan yang menewaskan enam anggota keluarga di Pulomas Utara no. 7A, Pulogadung, Jakarta Timur.
“Mayat enam orang disekap di kamar mandi,” kata Iriawan di TKP, Selasa (27/12/2016).
Menurutnya, ada saksi lain yang selamat dari kejadian itu dan akan dilakukan pemeriksaan oleh kepolisian.
Selain membunuh enam orang, pelaku juga melukai sejumlah orang dan kini sudah dirawat di RS Kartika Pulomas.
“Lima orang luka di rumah sakit, saya akan tengok,” katanya.
Hingga kini polisi gabungan Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Timur sedang melakukan olah tempat kejadian perkara dan keenam jenazah masih belum dibawa ke rumah sakit – Dihimpun dari berbagai sumber