Pesona Pangandaran di Belahan Ciamis
Kabupaten Ciamis memang identik dengan pantai Pangandarannya. Tetapi sebenarnya memiliki potensi pariwisata yang beragam baik wisata alam, wisata budaya maupun wisata minat khusus. Dwi wilayah Selatan saja, ada Batu Karas, Batu Hiu, Green Canyon. Di Wilayah Tengah dan Utara terdapat Karang Kamulyan, Situ Lengkong ( Panjalu), Astana Gede (Kawali) dan Destinasi wilayah lainnya yang berbasis alam. Bahkan di Pangandaran terdapat “Mosquito Theater” yaitu destinasi wisata ilmiah satu-satunya di Indonesia. Oleh karena itu, tak heran jika sector pariwisata dari sembilan potensi daerah merupakansalah satu bisnis andalan di Kab. Ciamis yang berada pada urutan kedua produk domestik regional bruto

Pasca Tsunami
Menurutnya program tersebut diaktulisasikan pada penyusunan dokumen pariwisata berkelanjutan (Tourism Management Plan) yang disusun berdasarkan partisipasif dan representasi masyarakat lokal ( Local Working Group)
“Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI, telah mengangendakan sebuah pendekatan dalam pengelolaan kepariwisataan melalui pembentukan DMO (Destination Managament Organization) atau tata kelola destinasi pariwisata di Indonesia, Pangandaran merupakan salah satu diantaranya termasuk kawasan Danau Toba Sumatera Utara,”beber H.CU Herman.
Hal penting terkait perencanaan pengembangan kepariwisataan di kab. Ciamis adalah tersedianya dokumen RIPPDA (Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah), yang mana melalui RIPP dapat dilakukan penetapan zona wisata, sekaligus perencanaan kepariwisataan secra komprehensif berdasarkan karakteristik wilayah.
“Meskipun dalam dokumen RPJPD tahun 2005-2025 dan RPJMD Kab. Ciamis tahun 2009-2014 mencakup bahasan mengenai kepariwisataan, baik kondisi, potensi, tantangan maupun strategi kebijakannya, namun secara detail teknisnya masih memerlukan RIPPDA sebagai acuan dalam pengembangan Kepariwisataan. Dalam RIPPDA Jawa Barat, Pangandaran telah ditetapkan sebagai Kawasan Wisata Unggulan (KWU) untuk rekreasi Pantai, sedangkan dalam konstelasi nasional, Pangandaran merupakan Pusat Kegiatan Nasional, “paparnya.
Posisi strategis inilah yang kemudian menjadikan Pangandaran memiliki Selling Point baik pada tatanan lokal, regional, nasional, bahkan international. Program UNWTO di Kawasan Pangandaran juga berdasarkan ebaluasi delegasi PBB dinilai cukup berhasil sehingga mendapatkan rewrd,”kata H.CU Herman menambahkan.
Wilmenina Heritage Tour train, terangnya, merupakan sebuah konsep wisata sejarah dimana kereta api warisan belanda akan mengajak para wisatwan menyusuri keelokan alam. Sementara Pangandaran Ocena Park, merupakan wahana yang menintegrasikan antara reksreasi dan edukasi yang terbagi ke empat zona yakni museum OceanologiAquarium Raksasa, Wisata Selam serta Kolam Atraksi aneka laut.
Selanjutnya ia berharap obyek wisata ciamis selatan dari karapyak, Pangandaran, Batu Hiu , Batu Karas Cukang Taneuh samapai Pantai Madasari bisa menjadi satu kesatuan dengan obyek wisata lain di wilayah Jabar Selatan, Sehingga wisata domestic dan mancanegara setelah berkunjung dari obyek Sukabumi dapat melanjtkan wisata ke cianjur Garut, Tasikmalaya, Tembus ke Ciamis atau sebaliknya. Harapan itu, imbuhnya, sangat memungkinkan karena ditunjang kondisi jalan lintas selatan yang realtif baik. Terlebih, rencana Pemprov Jabar saat ini tengah membuat masterplan 2012. Manfaatnya tak sebatas peningkatan retribusi tetapi diharapkan mampu peluang ekonomi bagi masyarakat sekitar.
“Dalam rangka membangun infrastruktur di Batu Hiu, Batu Karas, Green Canyon, dan cagar Alam telah dibangun lahan parker, Jios cinderamata, Gazebo, pagar Pembatas Pantai, penerangan dermaga serta penampakan daya listrik yang diharapkan bisa menambah betah para wisatawan,”pungkas H. Cu Herman.
Di Kutip dari Sumber Tulisan Kabid Destinasi – Dispar Pemkab Ciamis